Bagaimana sih cara membuat tanaman bonsai? Pohon bonsai adalah versi miniatur atau versi mini dari pohon besar yang ada di alam liar sana. Membuatnya cukup sulit, karena membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun hasil akhirnya akan nampak sangat indah dan artistik.
Bonsai adalah seni tanaman hias yang berasal dari Jepang.
Selain digunakan sebagai hiasan rumah, tanaman ini memiliki filosofi yang begitu dalam di budaya Jepang.
Untuk membuatnya diperlukan keahlian artistik, pengamatan yang telaten serta keseimbangan dan kesabaran yang tinggi.
Namun bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Berikut cara membuat tanaman bonsai mu sendiri di rumah!
Bonsai adalah seni tanaman hias yang berasal dari Jepang.
Selain digunakan sebagai hiasan rumah, tanaman ini memiliki filosofi yang begitu dalam di budaya Jepang.
Untuk membuatnya diperlukan keahlian artistik, pengamatan yang telaten serta keseimbangan dan kesabaran yang tinggi.
Namun bukan hal yang mustahil untuk dilakukan.
Berikut cara membuat tanaman bonsai mu sendiri di rumah!
Cara Membuat Tanaman Bonsai
1. Memilih Bibit Bonsai
Hal pertama yang harus disiapkan adalah bakalan bonsai.
Bakalan bonsai dapat berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan.
Hasil perbanyakan biasanya berupa biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten.
Apapun bentuk bakalannya, tanaman yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
Bakalan bonsai dapat berupa tanaman yang diambil dari alam atau dari hasil perbanyakan.
Hasil perbanyakan biasanya berupa biji, setek, cangkok, okulasi, maupun enten.
Apapun bentuk bakalannya, tanaman yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Tanaman Dikotil
Tanaman dikotil atau berkeping dua.
Umumnya berbentuk pohon yang keras dan berkambium.
Jenis tanaman ini paling ideal untuk dijadikan pohon bonsai.
Meski beberapa tanaman jenis monokotil pun bisa dikerdilkan.
Seperti kelapa, bambu, semak, dan perdu.
b. Berumur Panjang
Seni bonsai merupakan seni yang terus tumbuh.
Karena itu gunakan tanaman yang memiliki umur panjang.
Sehingga dapat bertahan hidup selama puluhan, bahkan hingga ratusan tahun.
c. Tahan Hidup Menderita
Pilih bakal bonsai yang tahan hujan dan panas.
Selain itu, juga tahan terhadap kondisi wadah tumbuh yang sempit dan terbatas.
Sebagai bonsai, tanaman harus bisa terus hidup meski jumlah nutrisinya sedikit dan perkembangan akar dan batang tidak leluasa.
d. Bentuknya Indah Secara Alami
Jangan asal pilih bakal tanaman bonsai.
Tanaman yang digunakan harus sudah memiliki daya tarik tersendiri.
Tanaman yang digunakan harus sudah memiliki daya tarik tersendiri.
Entah dari bentuk daun, batang, akar, bunga, maupun buahnya.
Keindahan inilah yang akan ditonjolkan melalui tata cara pembonsaian.
Keindahan inilah yang akan ditonjolkan melalui tata cara pembonsaian.
e. Tahan Menghadapi Detraining
Untuk mendapatkan bentuk yang indah, ada perlakuan-perlakuan khusus yang harus diberikan pada bonsai.
Teknik ini dikenal pulsa dengan istilah detraining.
Biasanya bonsai akan diiris, dipangkas, dan dililit dengan kawat guna mendapatkan bentuk yang sempurna.
2. Memilih Media Tanam
Bonsai ditanam dalam pot tipis dan kecil.
Karena itu media tanamnya sangat terbatas, dan pasokan persediaan nutrisi tanaman pun sedikit.
Ini juga menyebabkan bonsai sensitif terhadap air siraman atau air hujan.
Media tanaman yang baik harus mengandung nutrisi dan bahan mineral yang cukup agar bonsai tumbuh dengan baik.
Bahan-bahan yang bisa dipakai sebagai campuran media tanam bonsai antara lain: pasir, tanah, humus, kompos, dan pupuk kandang.
3. Memilih dan Mengisi Pot Tanam
Gunakan pot berbentuk baki, yang dilengkapi dengan lubang pembuangan air.
Isi pot dengan empat lapis medium tanam.
Lapisan pertama tebalnya tidak lebih dari 35 cm, bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur.
Lapisan kedua masih lunak, sehingga mudah menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah.
Lapisan ketiga bisa menggunakan tanah yang bercampur batu-batuan kecil beraneka ragam.
Kemudian pada lapisan paling bawah, adalah lapisan induk batu yang kedap air.
Isi pot dengan empat lapis medium tanam.
Lapisan pertama tebalnya tidak lebih dari 35 cm, bersifat cerul, penuh dengan humus, dan subur.
Lapisan kedua masih lunak, sehingga mudah menyalurkan air ke bawah menjadi air tanah.
Lapisan ketiga bisa menggunakan tanah yang bercampur batu-batuan kecil beraneka ragam.
Kemudian pada lapisan paling bawah, adalah lapisan induk batu yang kedap air.
4. Penanaman dan Pemeliharaan
Saat batang bakal bonsai sudah cukup kuat, pindahkan ke pot.
Kemudian bentuk alur tanaman sesuai dengan yang kamu inginkan menggunakan kawat.
Periksa ranting dan cabang yang tumbuh secara rutin agar bentuknya sesuai.
Gunakan tanah dengan kadar humus sedikit, dan jaga kelembabannya.
Jangan sampai tanah terlalu basah atau menggumpal, karena dapat membuat bonsai mati.
Bila penanaman selesai, siram bakal bonsai dan tanahnya menggunakan sprayer kecil.
Air yang dipakai harus bersih dan netral ya!
Untuk mempercepat tumbuhnya bakal bonsai, Anda bisa menutup tanaman dengan plastik transparan.
5. Membentuk Bonsai
Bakal bonsai yang sudah siap dibentuk adalah yang akarnya sudah tidak tergoyahkan.
Cara membuat tanaman bonsai terbentuk sesuai dengan keinginan adalah dengan memaksanya tumbuh ke arah yang tepat.
Bila tinggi dan kekuatannya sudah pas, gunakan kawat kuningan dan tali raffia untuk memberi tekanan.
Anda juga bisa menggunting bagian-bagian yang tidak diinginkan dengan gunting pemangkas, gunting biasa, tau pisau kecil tajam,
Namun merubah bentuk dan arah tumbuh amemakan waktu yang cukup lama, sehingga Anda harus benar-benar sabar saat merawatnya.
Cara membuat tanaman bonsai terbentuk sesuai dengan keinginan adalah dengan memaksanya tumbuh ke arah yang tepat.
Bila tinggi dan kekuatannya sudah pas, gunakan kawat kuningan dan tali raffia untuk memberi tekanan.
Anda juga bisa menggunting bagian-bagian yang tidak diinginkan dengan gunting pemangkas, gunting biasa, tau pisau kecil tajam,
Namun merubah bentuk dan arah tumbuh amemakan waktu yang cukup lama, sehingga Anda harus benar-benar sabar saat merawatnya.
